Owner Almaz Fried Chicken dibully buzzer Jualan Ayam dibalut Agama, tanggapan Okta Wirawan tak terduga...
Wednesday, 25 June 2025
Edit
[PORTAL-ISLAM] Nama Almaz Fried Chicken mulai melejit sebagai makanan alternatif di tengah ramainya boikot terhadap produk pro Zionis.
Tentu buzzer-buzzer zionis pada kepanasan dan melampiaskan pada sang pemilik Almaz, Okta Wirawan.
Namun tanggapan Okta Wirawan sungguh tak terduga.... bikin buzzer terbungkam.
Jika melihat dari profilnya, Okta Wirawan telah malang melintang di dunia bisnis. Dia merupakan Founder and CEO dari PT Abuya Berkah Indonesia atau Abindo sejak 2017. Perusahaan ini membawahi Almaz Fried Chicken dan juga Kebuli Abuya.
Pria kelahiran Bogor, 18 Juli 1982 ini menamatkan pendidikan sarjana di bidang Manajemen Institut Pertanian Bogor pada 2004. Sebelum mendirikan Abindo, Okta pernah bekerja di industri FnB, PT Mega Mahadana Hadiya yang membawahi merek Wing Stop selama lima tahun.
Di tahun 2023, ia memperluas bisnis dengan mendirikan dua perusahaan, yakni PT Sora Abuya Sejahtera serta PT Abuya Bahagia Sejahtera. Selain menjalankan berbagai ladang uangnya, Okta dikenal aktif dalam membagikan ilmu perihal bisnis. Ia juga rajin mengunggah aktivitasnya serta konten motivasi lewat akun Instagram @oktawirawan.
Kini Okta sukses dengan bisnisnya sendiri dan sudah membuka lebih dari 60 cabang di Jawa dan Sumatera. Dengan konsep Serba Murah, Serba Berkah, bisnis ini pun melejit dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Keuntungan Bisnis Disumbangkan ke Palestina
Saat mendirikan Almaz Fried Chicken, pebisnis yang akrab disapa Wira berkomitmen menyumbangkan 5 persen dari keuntungan penjualan untuk Palestina. Pasalnya, Okta meniatkan bisnis ini sebagai ladang amal, terutama untuk sang ibu yang sudah meninggal dunia.
Kemudian, Almaz juga berambisi memberikan 100.000 nasi boks gratis setiap hari. Untuk mencapai ini, mereka menargetkan membuka 5.000 cabang, dengan masing-masing cabang memberikan minimal 20 boks per hari.
Almaz juga ingin berperan dalam perekonomian tanah air dengan membuka lowongan pekerjaan. Dengan kehadiran Almaz Fried Chicken, diharapkan dapat membuka puluhan ribu lapangan pekerjaan baru di berbagai daerah.
Terakhir, Almaz ingin menjadi infrastruktur rezeki. Almaz berharap dapat menjadi jalan nafkah dan membantu membangun masjid, pesantren, dan fasilitas lainnya melalui Abuya Grup.
Tanggapan Okta Wirawan untuk para pembully:
"Terima kasih atas komentarnya, dan mohon maaf lahir batin bila ada hal-hal yang terkesan tidak berkenan.
Sebenarnya, saya diundang hanya sebagai pembicara. Bukan karena merasa paling hebat, apalagi paling benar. Tapi karena panitia berharap ada secuil pengalaman yang bisa dibagikan. Bukan untuk menggurui, hanya sekadar berbagi cerita, agar mungkin ada satu dua hikmah yang bisa bermanfaat bagi yang mendengar.
Kalau ada yang menyebut ini “jualan agama”, saya tidak akan membantah. Karena memang prinsip yang saya pegang, nilai-nilai yang saya jalankan dalam bisnis, bersumber dari agama saya. Saya meyakini, bahwa rezeki yang halal, keberkahan usaha, kesejahteraan karyawan, hingga program menikahkan gratis staf kami — semua itu bagian dari tanggung jawab keimanan saya.
Kalau agama membuat saya tidak berani menipu pelanggan, tidak berani curang terhadap mitra, tidak tega menahan gaji karyawan, maka biarlah saya terus “berjualan” prinsip itu.
Kalau agama membuat kami bisa memberi makan orang lain, membantu saudara di Palestina, dan menjadi jalan rezeki banyak orang — maka sungguh, saya ridha disebut sedang jualan agama.
Saya tidak tahu apakah bisnis ini akan bertahan 3 tahun, atau 30 hari ke depan. Tapi saya percaya, selama tujuannya ingin menebar manfaat, insya Allah Allah yang akan menjaganya.
Kalau berkenan hadir, ayo kita diskusi bareng. Saya bukan guru. Saya bukan ustadz. Saya hanya seorang tukang ayam yang sedang belajar jadi manusia yang lebih baik.
Semoga Allah jaga hati kita semua. Dan semoga, setiap langkah kita — baik di dunia maya maupun nyata — bisa jadi amal jariah di akhirat nanti."
(fb)