Mengapa Tiba-Tiba Zionis Mengizinkan Masuknya Bantuan dari Gerbang Rafah?

Mengapa Tiba-Tiba Zionis Mengizinkan Masuknya Bantuan dari Gerbang Rafah?

[PORTAL-ISLAM]
 Tulisan Syaikh Majdi Al Maghribi tentang masuknya bantuan ke jalur Gaza:

Mengapa Tiba-Tiba Zionis Mengizinkan Masuknya Bantuan dari Gerbang Rafah?!

Saya kira – dan Allah-lah yang Maha Mengetahui – :

Bahwa ada beberapa alasan di balik kemudahan yang disebutkan ini dalam memasukkan bantuan darurat ke wilayah Gaza, dan bukan karena belas kasih atau kepedulian dari orang-orang Yahudi, Amerika, maupun pemerintahan negeri-negeri zhalim dan penjajah — baik itu dari Barat, Arab, atau negara-negara yang mengaku Islam.

1. Karena Zionis menyadari bahwa meskipun mereka telah melakukan berbagai macam serangan dan penderitaan atas Gaza dan rakyatnya — dari kekuatan senjata, kehancuran, kelaparan, kehausan, dan kekacauan — mereka justru makin tenggelam di lumpur Gaza. Mereka semakin terkuras, terbunuh, berteriak kesakitan, dan ini terlihat jelas bahkan di media mereka sendiri, juga di mulut para pemikir dan tokoh mereka lintas bidang. Setelah pertolongan Allah, semua ini adalah berkat perjuangan para mujahidin di medan tempur — mereka yang mengagumkan bahkan bagi musuhnya sendiri, dengan kesabaran, keteguhan, keberanian, dan keikhlasan mereka. Mereka berdiri di depan pintu surga, mengetuknya dengan iman dan darah mereka — tak menoleh ke kanan atau kiri, hanya menuju surga… (dan kami tidak menyucikan siapa pun di hadapan Allah).

2. Karena Meningkatnya Aksi Rakyat di Negara-Negara Arab. Gerakan rakyat yang mulai melebihi batas doa dan keluh kesah, puisi dan orasi — menuju aksi nyata dan berani, seperti penyerbuan markas keamanan di Al-Maʿṣarah (Helwan), penutupan pintu-pintu kedutaan Mesir di luar negeri, hingga aksi individu mengirim makanan ke Gaza. Dinas keamanan kini membacanya sebagai masalah keamanan serius. Kita menyaksikan orang-orang mulia berteriak dan menangis di jalanan Mesir serta media sosial, menuntut pembukaan perbatasan dan pengiriman bantuan. Bahkan ada seruan untuk mengadakan long march pembebasan Gaza.
3. Karena Tekanan Dalam Negeri yang Meningkat khususnya terhadap Rezim Mesir dan Yordania. Tidak hanya berupa demonstrasi, tetapi tekanan yang ditangkap dan dianalisis oleh intelijen Israel, AS, dan lokal — tekanan yang menimbulkan kekhawatiran mendalam karena sulit diprediksi bentuk dan skalanya. Tanda-tanda menunjukkan ekskalasi publik untuk melakukan aksi-aksi "di luar nalar" makin nyata. Dan sungguh, di tengah umat masih banyak laki-laki sejati — bila rakyat menanggalkan rasa takut dan kekhawatiran, bisa saja runtuh kendali keamanan yang selama ini membelenggu mereka.

4. Karena Tekanan Negara-Negara Barat terhadap Zionis akibat dari meningkatnya kesadaran kemanusiaan dan tekanan rakyat mereka, bahkan beberapa pemerintah dan tokoh Barat sendiri mulai mengecam kekejaman Israel. Israel mulai menyadari bahwa wajah dunia kini tampak muram terhadap mereka. Generasi muda di Barat perlahan mulai membenci moral dan perilaku Yahudi. Ini bukan hanya emosi sesaat, tapi akan punya implikasi nyata dan masa depan yang serius.

5. Karena Kegagalan Total Strategi Israel. Tekanan, kekacauan, tipu daya bantuan Amerika, atau skenario-skenario seperti “milisi Abu Syabab” gagal total. Justru dunia semakin yakin akan kebenaran penderitaan rakyat Gaza, bahwa sedang terjadi genosida dan pembersihan etnis terhadap bangsa Palestina, dengan pembunuhan, kelaparan, pengusiran, penyiksaan, dan penghancuran sistematis.

6. Karena Kegagalan Rezim-Rezim Arab dalam Mengacaukan Gaza. Rezim-rezim yang sudah mengobrak-abrik sejumlah negara arab seperti Yaman, Sudan, dan Libya, ternyata tidak berhasil mencabik Gaza, meski mereka telah menggelontorkan uang dan upaya licik siang dan malam. Dengan izin Allah, Gaza yang kecil namun besar ini lebih kuat dan lebih sadar dibanding negeri-negeri yang sudah dirusak oleh tangan mereka sendiri.

7. Karena Bantuan Itu Pun Tidak Permanen. Bantuan yang dijanjikan itu hanyalah episode sementara dari tipu daya dan muslihat. Barang siapa mengenal karakter Yahudi, ia tahu bahwa rakyat Gaza dan Palestina sedang menjalani ujian yang besar dan sangat berat. Tak ada ketenangan bagi mereka, kecuali jika seseorang bisa merasa damai meski dikelilingi ular dan racun dari segala arah. Demikianlah kondisi warga Palestina bersama Yahudi — sejak janji terkutuk (Deklarasi Balfour) hingga hari ini.

Walau demikian, segala puji bagi Allah… Jika hari ini penduduk Gaza yang kelaparan dan tercekik dapat sedikit bernafas, maka itu adalah anugerah besar dari Allah, meski pembunuhan dan ancaman masih terus berlangsung.

Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.

https://t.me/mogr7775/4345

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Banner iklan disini
Tekan Tombol Close Untuk Menutup

Banner iklan disini