Hamas Tegas: Israel Harus Bayar Biaya Rekonstruksi Jalur Gaza yang Dihancurkannya
[PORTAL-ISLAM] Pejabat tinggi Hamas, Mousa Abu Marzouk, menegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab penuh atas kehancuran Jalur Gaza dan wajib menanggung seluruh biaya rekonstruksinya.
Pernyataan itu disampaikan Abu Marzouk dalam wawancara dengan media Rusia RIA Novosti, menjelang konferensi rekonstruksi Gaza yang akan digelar di Kairo, Mesir, November mendatang, seperti diumumkan sebelumnya oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Israel Dinilai Harus Tanggung Jawab atas Kerusakan Gaza
Menurut Abu Marzouk, pendudukan Israel adalah penyebab utama kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza akibat agresi militer yang berlangsung berbulan-bulan.
“Kami yakin bahwa pendudukanlah yang bertanggung jawab utama atas kehancuran Jalur Gaza. Karena itu, Israel harus menanggung biaya rekonstruksi sepenuhnya,” tegas Abu Marzouk.
Hamas Siapkan Visi Nasional Bersama Faksi Palestina
Selain menyoroti tanggung jawab Israel, Abu Marzouk juga menegaskan komitmen Hamas untuk membangun kesatuan politik di antara seluruh faksi Palestina.
“Hamas memiliki pandangan komprehensif untuk tahap berikutnya, tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat. Kami akan bekerja dengan semua faksi untuk mengembangkan visi nasional yang bersatu berdasarkan hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya Hamas dalam mempersiapkan fase politik dan kemanusiaan pascaperang, serta membangun kembali struktur pemerintahan dan sosial Palestina.
Delegasi Hamas Bahas Gencatan Senjata di Kairo
Sebelumnya, delegasi Hamas tiba di Kairo pada Minggu (19/10/2025) untuk melakukan pembicaraan lanjutan dengan mediator Mesir dan faksi Palestina lainnya.
Pertemuan ini bertujuan membahas mekanisme pelaksanaan gencatan senjata di Gaza serta langkah-langkah menuju rekonsiliasi nasional Palestina.
Konferensi Internasional untuk Gaza Digelar November
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mengumumkan bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah konferensi internasional rekonstruksi Gaza pada November 2025.
Konferensi ini diharapkan melibatkan berbagai negara dan lembaga internasional untuk mendukung pembangunan kembali Gaza yang hancur akibat konflik panjang.

