Awas,Krim Pemutih Wajah Bisa Sebabkan Kanker Kulit
Sunday, 24 January 2016
Edit
Penyebab kanker kulit umumnya diketahui karena paparan sinar ultraviolet. Padahal, banyak faktor lain yang bisa menyebabkan kanker kulit. Salah satunya adalah paparan bahan kimia.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi Afrimal Syafarudin mengungkapkan, paparan bahan kimia pada kulit bisa berasal dari kosmetik. Afrimal menceritakan, ia pernah mendapati pasien yang terkena kanker kulit karena sering memakai krim pemutih wajah, yang ternyata mengandung bahan kimia bersifat karsinogenik, seperti merkuri. Karsinogenik adalah bahan kimia yang dapat memicu kanker.
“Pasien saya ada yang kena kanker karena pakai kosmetik. Kalau yang saya lihat dari pasien-pasien saya, mereka memakai krim pemutih yang dua sampai tiga hari sudah terlihat langsung putih kulitnya,” terang Afrimal dalam diskusi media di RSU Bunda Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rachel Djuanda mengatakan, dalam istilah medis tidak ada krim pemutih kulit, tetapi krim yang mencerahkan kulit. Untuk itu, berhati-hatilah dalam memilih kosmetik.
“Produk yang dapat memutihkan kulit secara instan itu harus diwaspadai,” kata Rachel.
Menurut Rachel, memutihkan kulit juga bisa menurunkan pertahanan kulit terhadap sinar ultraviolet. Apalagi, Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang sangat menyengat.
Kanker kulit memang lebih sering dijumpai pada orang-orang yang berkulit cerah. Australia merupakan negara dengan kasus kanker kulit yang cukup tinggi dari negara lain. Di Indonesia, kasus kanker kulit tidak terlalu tinggi dibanding negara barat, yaitu sekitar 17,4 persen.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi Afrimal Syafarudin mengungkapkan, paparan bahan kimia pada kulit bisa berasal dari kosmetik. Afrimal menceritakan, ia pernah mendapati pasien yang terkena kanker kulit karena sering memakai krim pemutih wajah, yang ternyata mengandung bahan kimia bersifat karsinogenik, seperti merkuri. Karsinogenik adalah bahan kimia yang dapat memicu kanker.
“Pasien saya ada yang kena kanker karena pakai kosmetik. Kalau yang saya lihat dari pasien-pasien saya, mereka memakai krim pemutih yang dua sampai tiga hari sudah terlihat langsung putih kulitnya,” terang Afrimal dalam diskusi media di RSU Bunda Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rachel Djuanda mengatakan, dalam istilah medis tidak ada krim pemutih kulit, tetapi krim yang mencerahkan kulit. Untuk itu, berhati-hatilah dalam memilih kosmetik.
“Produk yang dapat memutihkan kulit secara instan itu harus diwaspadai,” kata Rachel.
Menurut Rachel, memutihkan kulit juga bisa menurunkan pertahanan kulit terhadap sinar ultraviolet. Apalagi, Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang sangat menyengat.
Kanker kulit memang lebih sering dijumpai pada orang-orang yang berkulit cerah. Australia merupakan negara dengan kasus kanker kulit yang cukup tinggi dari negara lain. Di Indonesia, kasus kanker kulit tidak terlalu tinggi dibanding negara barat, yaitu sekitar 17,4 persen.