Doyan Daging Mentah, Cacing Pita 6 Meter Hidup di Perut Pria Ini
Sunday, 24 January 2016
Edit
Cacing pita sepanjang 20 kaki atau sekitar 6 meter hidup di dalam usus kecil seorang pria asal China. Infeksi cacing pita diketahui akibat pria berusia 38 tahun itu suka makan daging sapi mentah.
Berdasarkan kasus yang dilaporkan di New England Journal of Medicine, pria itu datang berobat ke dokter dengan keluhan sakit perut, muntah, lemas, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga mengalami penurunan berat badan secara drastis, yaitu 5 kilogram-10 kilogram.
Dokter Jian Li dari Rumah Sakit Renmin di Shiyan, China, mengatakan, pria itu terinfeksi cacing pita spesies Taenia saginata. Menurut Li, kasus infeksi cacing pita cukup langka terjadi di wilayah tempat pria itu tinggal.
Dokter menduga, cacing itu telah tumbuh di dalam ususnya selama sekitar dua tahun. Selama ini, pria yang tidak dipublikasikan identitasnya itu mengaku sudah sering berobat ke dokter. Namun, ia hanya diberi obat untuk mengatasi nyeri perut.
Cacing pita memang dapat hidup selama bertahun-tahun dalam usus manusia tanpa menimbulkan gejala. Terkadang gejalanya ringan sehingga tak disadari, seperti perut terasa penuh dan mual setelah makan. Pertumbuhan cacing pita dalam usus pun butuh waktu yang sangat lama.
Sementara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, cacing pita dapat menginfeksi sapi yang memakan telur cacing pita. Biasanya terjadi di daerah ternak yang sanitasinya buruk.
Telur cacing pita dapat menetas di dalam tubuh sapi, kemudian menembus dinding usus dan bisa masuk ke otot hewan. Manusia dapat ikut terkontaminasi cacing pita jika makan daging sapi mentah atau yang kurang matang.
Jika masuk ke tubuh manusia, cacing pita bisa menempel di dinding usus kecil dan tumbuh menjadi dewasa.
Berdasarkan kasus yang dilaporkan di New England Journal of Medicine, pria itu datang berobat ke dokter dengan keluhan sakit perut, muntah, lemas, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga mengalami penurunan berat badan secara drastis, yaitu 5 kilogram-10 kilogram.
Dokter Jian Li dari Rumah Sakit Renmin di Shiyan, China, mengatakan, pria itu terinfeksi cacing pita spesies Taenia saginata. Menurut Li, kasus infeksi cacing pita cukup langka terjadi di wilayah tempat pria itu tinggal.
Dokter menduga, cacing itu telah tumbuh di dalam ususnya selama sekitar dua tahun. Selama ini, pria yang tidak dipublikasikan identitasnya itu mengaku sudah sering berobat ke dokter. Namun, ia hanya diberi obat untuk mengatasi nyeri perut.
Cacing pita memang dapat hidup selama bertahun-tahun dalam usus manusia tanpa menimbulkan gejala. Terkadang gejalanya ringan sehingga tak disadari, seperti perut terasa penuh dan mual setelah makan. Pertumbuhan cacing pita dalam usus pun butuh waktu yang sangat lama.
Sementara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, cacing pita dapat menginfeksi sapi yang memakan telur cacing pita. Biasanya terjadi di daerah ternak yang sanitasinya buruk.
Telur cacing pita dapat menetas di dalam tubuh sapi, kemudian menembus dinding usus dan bisa masuk ke otot hewan. Manusia dapat ikut terkontaminasi cacing pita jika makan daging sapi mentah atau yang kurang matang.
Jika masuk ke tubuh manusia, cacing pita bisa menempel di dinding usus kecil dan tumbuh menjadi dewasa.