Innalillahi, Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur dalam Serangan Israel
[PORTAL-ISLAM] Kabar duka datang dari Jalur Gaza. Dr. Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, syahid bersama istri dan lima anggota keluarganya dalam serangan udara brutal Israel yang menghantam kediamannya di Kota Gaza, Selasa (2/7) dini hari.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari pola sistematis penjajahan Israel yang menargetkan tenaga medis dan fasilitas kemanusiaan.
"Dengan penuh duka cita, kami kehilangan seorang pejuang kemanusiaan, dr. Marwan Sultan, yang gugur dalam tugas bersama anggota keluarganya. Serangan langsung terhadap rumahnya di Gaza Barat adalah bentuk kejahatan yang disengaja terhadap sektor medis," tegas pihak kementerian.
Korban Jiwa di Tengah Serangan Bertubi-tubi
Bersamaan dengan kabar wafatnya dr. Marwan, serangan drone Israel di pusat Deir al-Balah juga menewaskan lima warga sipil lainnya, termasuk dua dokter dari Pusat Medis Al-Baraka, dua anak perempuan, dan seorang wanita. Beberapa korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis.
Menurut data terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak agresi besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 1.580 petugas medis telah menjadi korban jiwa. Ini mencerminkan intensitas serangan yang tak hanya menargetkan pejuang bersenjata, tetapi juga mereka yang mengabdi di garis depan kemanusiaan.
RS Indonesia, Simbol Solidaritas yang Terus Dihancurkan
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang dibangun dari hasil solidaritas rakyat Indonesia, telah lama menjadi sasaran agresi militer Israel. Sejak Mei lalu, fasilitas ini tidak lagi berfungsi akibat kerusakan parah pada generator dan berbagai departemen vital.
Serangan terhadap RS Indonesia bukan peristiwa tunggal. Sejak awal genosida, rumah sakit ini terus-menerus dibombardir. Menurut laporan lembaga HAM Al-Haq, RS Indonesia mengalami intimidasi, pemadaman listrik, dan serangan artileri secara berulang — termasuk pada 28 Oktober, saat IDF menembaki langsung halaman barat rumah sakit.
Pesan Terakhir dr. Marwan: Tekanan Internasional dan Doa dari Indonesia
Dalam salah satu pesan video terakhirnya kepada MER-C, dr. Marwan menyerukan agar Indonesia meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan agresi.
"Kami butuh dukungan Indonesia, tekan mereka agar ada gencatan senjata. Kami tetap bertahan bersama pasien di RS Indonesia, semoga Allah menjaga kami," ucapnya penuh harap.
Ia juga meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar keselamatan tetap menyertai tim medis dan pasien yang masih tersisa di tengah gempuran.
Kondisi Gaza Semakin Memburuk
Data menunjukkan bahwa hingga saat ini, agresi Israel yang berlangsung hampir 22 bulan telah menyebabkan sekitar 191.000 warga Palestina tewas atau terluka, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 11.000 warga masih dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya hidup dalam pengungsian.
RS Indonesia, yang awalnya dibangun sebagai lambang solidaritas lintas bangsa, kini menjadi simbol bisu dari penderitaan rakyat Gaza dan sekaligus bukti kejahatan kemanusiaan yang terus berlangsung tanpa jeda.